Selasa, 30 Desember 2014

Cerpen : Kimi No Kotto Ga Suki Dakara (Karena ku suka dirimu)

Mayuyu terus mengkayuh sepeda nya, berharap semuanya tidak akan terlambat. Dia tidak mau ada kata menyesal karena kebodohannya. Ini pertama kalinya ia merasakan hal seperti ini, jadi dia tidak boleh melewatkan kesempatannya yang hanya sekali seumur hidupnya ini.
"Aku mohon, tunggu aku." batinnya sambil terus mengkayuh sepeda nya sekuat tenaga.

****
"Ahh bagaimana ini, kenapa ban sepedaku harus bocor. Duh, padahal aku sedang buru-buru." keluh gadis cantik bernama Mayu Watanabe atau lebih sering dipanggil Mayuyu.
Sesekali ia melihat kearah jam tangannya, lalu celingak-celinguk ke arah jalan berharap ada seseorang yang mau membantunya. Namun sepertinya percuma saja, tidak kendaraan yang lewat sini. Mayuyu hanya bisa pasrah.
"Kau sedang apa disini?" tanya seseorang dari belakang.
Mayuyu terkejut melihat siapa yang ada dibelakangnya. Dia Ryuzaki, teman sekelas Mayuyu yang baru masuk beberapa minggu yang lalu. Sifatnya sangat dingin dan tidak peduli kepada sekitarnya, bahkan disekolah dia selalu sendirian tidak pernah mau ditemani.
"Umm.. Ini ban sepeda ku bocor. Dan tidak ada bengkel sepeda disini, bagaimana ya?" jelas Mayuyu.
Ryuzaki melihat jam tangannya.
"Ikut aku." ajaknya tiba-tiba.
"I..ikut kamu?" tanya Mayuyu tak percaya, manusia es ini mengajaknya pergi bersama.
"Kenapa? Kau tak mau? Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." pamitnya karena Mayuyu tak menjawab ajakkannya.
"Eh.. Iya iya aku ikut. Tapi.. Sepedaku bagaimana ?"
"Itu ada kedai, kau titipkan saja dulu disana. Nanti siang kau ambil lagi."
Mayuyu mengangguk dan menuruti saran dari Ryuzaki, lalu mengikuti Ryuzaki masuk kemobilnya. Suasana dimobil sangat hening, baik Mayuyu maupun Ryuzaki tidak ada yang mengeluarkan suara. Mulai bosan dengan acara diam nya, Mayuyu mencoba membuka pembicaraan.
"Ryu, kenapa kamu lewat sini? Bukannya rumahmu jauh dari sini ya?" tanya Mayuyu.
"Aku pindah kesini." jawabnya singkat.
Sifat dinginnya membuat Mayuyu kesal, sebenarnya Mayuyu pun bukanlah orang yang bisa basa-basi. Karena tak tahu lagi harus membahas apa, Mayuyu pun tidak melanjutkan pembicaraannya.
"Kau sendiri kenapa naik sepeda? Padahal kau kan orang berada," tanya Ryuzaki memecahkan keheningan.
"Aku belum diizinkan membawa mobil sendiri oleh ayahku. Karena jarak antara rumah dan sekolah dekat jadi aku meminta sepeda saja pada ayahku." jawab Mayuyu dengan senyum yang mengembang, dia senang akhirnya manusia es disebelahnya bisa membuka pembicaraan. Namun senyuman Mayuyu memudar setelah mendengar respon 'oh' saja dari Ryuzaki.
Tak berapa lama kemudian mereka pun tiba disekolah, semua mata tertuju pada mobil Ryuzaki saat melihat Mayuyu keluar dari mobil Ryuzaki. Apalagi murid perempuan yang bisa disebut 'fans' nya Ryuzaki merasa cemburu.
"Kalau dilihat-lihat Mayu dan Ryu cocok ya." Puji salah seorang siswi yang juga melihat kedatangan mereka.
"Cocok? Hih, tidak sama sekali! Ryu itu cocoknya denganku." cibir gadis yang ada disebelahnya. Namanya Tomochin, dia primadona sekolah yang juga menyukai Ryuzaki, dia sangat terobsesi untuk memiliki Ryuzaki. Apapun dia lakukan agar Ryuzaki mau  melihat kearahnya meskipun hasilnya nihil.
Setelah Mayuyu dan Ryuzaki masuk kekelas, semua siswi langsung mengerubungi Mayuyu dan bertanya-tanya kenapa mereka bisa berangkat bersama. Namun Mayuyu tidak banyak menjawab pertanyaan mereka, dia hanya tersenyum pada teman-temannya.
"Hei Ryu, kenapa kau bisa berangkat bersamanya?" Tanya Kenji, teman sebangku Ryuzaki.
"Ban sepedanya bocor, karena aku melihatnya jadi aku mengajaknya." jawab Ryuzaki.
Kenji mengangkat sebelah alisnya, heran!
"Kau kan Ice Man, sejak kapan kau peduli pada orang disekitarmu? Apa mungkin kau suka pada Mayu?" tebak Kenji.
"Bodoh! Jangan asal bicara kau." Sangkal Ryuzaki, mata nya tertuju melihat Mayuyu yang masih dikelilingin oleh teman-temannya.

Sekolah sudah sepi sejak pukul 2 tadi, Mayuyu merapikan kembali buku yang baru ia baca diperpustakaan. Dia melihat jam dinding yang ada didekat rak buku, sudah pukul 4 sore dan dia harus bergegas pulang untuk mengambil sepedanya dikedai. Saat digerbang sekolah Mayuyu melihat ada sepedanya dan seorang laki-laki.
"Ryu, kau belum pulang?" tanya Mayuyu heran, dia pikir hanya dia saja yang masih ada disekolah ternyata Ryuzaki belum pulang.
"Ban sepedamu sudah diganti, kau bisa pulang sendiri."  ucap Ryuzaki sambil melangkah meninggalkan Mayuyu.
Ada rasa bangga dihati Mayuyu karena Ryuzaki mulai memiliki rasa peduli.
"Eh, Ryu mobilmu mana?" panggil Mayuyu yang tidak melihat mobil Ryuzaki.
Tapi Ryuzaki tidak menjawab, dia hanya menghentikan langkahnya namun tetap memunggungi Mayuyu.
"Jangan-jangan..."
Mayuyu bergegas menaikki sepedanya lalu menghampiri Ryuzaki.
"Ayo pulang bersama." Ajak Mayuyu.
"Tidak terimakasih." Tolak Ryuzaki.
"Aku tau, kau pasti sudah pulang semenjak bel tadi lalu kau kembali kesekolah hanya untuk mengantar sepedaku yang sudah kau perbaiki kan?" tebak Mayuyu.
"Hn."
Mayuyu tersenyum."cepatlah naik, anggap saja sebagai ucapan terimakasihku karena kamu sudah mengajakku tadi pagi, membenarkan sepedaku dan mengantar sepedaku. Kau baik sekali."
"Tidak usah berlebihan!"
"Gomenasai, Ryuzaki kun."
Mereka saling diam, Mayuyu menunggu Ryuzaki menerima ajakannya namun Ryuzaki tak kunjung angkat bicara.
"Kita jalan saja." ajaknya, membuat Mayuyu membulatkan matanya.
"Ke.. Napa? Aaaa kau tidak bisa naik sepeda ya.." tebak Mayuyu sedikit menggoda.
Ryuzaki melirik kearah Mayuyu yang sedang menahan tawanya agar tak meledak. Mayuyu terlihat lucu jika seperti itu.
"Kau lucu." gumam Ryuzaki.
Ryuzaki mulai berjalan meninggalkan Mayuyu.
"Eh Ryu kun, kau marah ya?" kejar Mayuyu dengan mendorong sepedanya.
"Aahh Ryu kau tidak asik yaa, begitu saja tersinggung."
"...."
"Ryu, bicaralah. Kau ini payah sekali."kesal Mayuyu.
"Kau ini berisik sekali!"
"Kalau kau memaafkan aku, aku akan diam. Jadi maafkan ya," rengek Mayuyu.
"Terserah kau saja." ucap Ryuzaki singkat
"Menyebalkan sekali!" dengus Mayuyu karena sifat Ryuzaki yang belum berubah.

Semenjak kejadian itu, Mayuyu dan Ryuzaki selalu pulang dan berangkat sekolah bersama. Walaupun sifat Ryuzaki masih saja dingin, tapi semenjak ada Mayuyu ia merasa kalau hari-harinya mulai menghangat. Setelah pulang sekolah Ryuzaki mengajak Mayuyu kesuatu tempat.
"Mayu, kau percaya cinta?" Tanya Ryuzaki membuka pembicaraan setelah setengah jam mereka saling diam dan menikmati ice cream.
Mayuyu menatap heran Ryuzaki, lalu mengangkat kedua bahunya.
"Entah, aku tidak mengerti. Bahkan sampai sekarang aku tidak tau definisi dari kata cinta itu sendiri." jawab Mayuyu.
"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?" tanya Mayuyu heran.
"Hn."
Mereka kembali saling diam. Cukup lama, mungkin lebih dari 20 menit.
"Aaahhh, kau sedang jatuh cinta ya?" tebak Mayuyu asal.
Ryuzaki tidak menjawab, matanya menatap langit yang terbentang luas diatasnya. Sepertinya dia sedang menanggung beban yang berat.
"Aku minta mulai besok kau menjauhiku." pinta Ryuzaki tiba-tiba membuat Mayuyu terbelalak kaget.
"Ken..kenapa? Apa aku punya salah?" Mayuyu ingin menangis, tapi ia mencoba menahannya.
"Nanti kau akan mengerti." Ryuzaki beranjak dari duduknya, lalu meninggalkan Mayuyu yang masih mematung.
Lama kelamaan Ryuzaki semakin jauh dan menghilang dari pandangan Mayuyu, tanpa terasa air mata Mayuyu menetes begitu saja. Mayuyu merasa dadanya terasa sesak, sakit dan... Mayuyu menangis! Baru kali ini ada seorang pria yang bisa membuatnya menangis.
"Kenapa jadi begini? Disaat aku mulai nyaman bersahabat dengannya, kenapa dia memintaku untuk pergi darinya. Ryuzaki.. Kau jahat!"kesal Mayuyu, matanya mulai membengkak.

Kini Mayuyu sudah tidak berhubungan lagi dengan Ryuzaki, baik dirumah maupun disekolah. Rasanya sungguh sepi hari-harinya tanpa kehadiran manusia es itu. Kehidupan Mayuyu mulai berubah, dia bukan lagi gadis yang ceria. Bahkan setiap pagi matanya selalu terlihat sembab karena menangis semalaman. Mayuyu masih penasaran kenapa Ryuzaki memintanya untuk menjauh, Mayuyu pun mencari Ryuzaki untuk menerima penjelasan.
"Ryu kun..." panggil Mayuyu ketika melihat Ryuzaki dihalaman sekolah.
"Hn."
"Aku ingin minta penjelasanmu, Ryu." Pinta Mayuyu hampir menangis, namun ia tahan karena tak mau terlihat cengeng dihadapan Ryuzaki.
Ryuzaki tidak menjawab, dia malah mengalihkan pandangannya dari Mayuyu. Tiba-tiba seorang wanita mendekati mereka.
"Ryu sayang, aku mencarimu kemana-mana ternyata kau disini dengan Mayu." ucapya manja, tangannya memeluk tangan kiri Ryuzaki.
"Tomochin!" Seru Mayuyu tak percaya. Mayuyu melihay Ryuzaki, namun laki-laki itu membuang muka.
"Ayo pergi dari sini." ajak Ryuzaki pada Tomochin.
Mereka berdua meninggalkan Mayuyu yang sudah tidak bisa lagi membendung air matanya.
"Jadi ini alasannya Ryu." batin Mayuyu.

Hari ini adalah hari kelulusan semua sekolah di Jepang. Mayuyu lulus dengan nilai terbaik disekolahnya, tapi tetap saja tidak membuat bibirnya menyunggingkan senyuman. Memang semenjak ia melihat Ryuzaki dan Tomochin sering berduaan, tak ada lagi kata semangat dalam hidupnya bahkan sampai saat ini pun ia masih belum bisa melupaka Ryuzaki.
Mayuyu melanjutkan kuliah di Osaka University, sementara ia tak tahu dimana Ryuzaki melanjutkan kuliah karena semenjak lulus Mayuyu tidak pernah lagi bertemu dengan Ryuzaki. Mayuyu memutuskan untuk menjauh dari Kyoto  agar bisa melupakan Ryuzaki.
"Mayu.. Mayu.. Gawat!" Panggil seseorang dengan tergesa-gesa.
"Ada apa? Panik sekali?" tanya Mayuyu bingung.
"Kau belum tau? Ryu kun akan bertunangan."
Deg! Tiba-tiba saja ada ribuan pedang menyayat hatinya. Matanya mulai memerah menahan tangis.
"Dengan Tomochin?" tanya Mayuyu yang mencoba kuat. Orang itu mengangguk.
"Kau tau rumah Ryu?" Tanya Mayuyu lagi.
"Ini, sekarang dia juga tinggal di Osaka. Tidak jauh dari kampus." dia memberikan secarik kertas berisikan alamat rumah Ryuzaki.
"Arigatou." ucap Mayuyu lalu bergegas mengambil sepedanya dan meninggalkan kampus.

"Aku mohon. Tunggu aku." batin Mayuyu sambil terus mengkayuh sepedanya dengan sekuat tenaga.
Tak berapa lama kemudian ia melihat seorang pria berjas dan sangat rapi.
"Ryu!" seru Mayuyu.
"Mayu." orang itu menoleh dan mendekati Mayuyu.
"Kau tau rum..."
Huupp.. Tiba-tiba Mayuyu memeluk Ryuzaki.
"aku mohon, jangan tinggalkan aku." Pinta Mayuyu, air matanya sudah membanjiri pipi nya dari tadi.
Ryuzaki tersenyum dan membalas pelukkan Mayuyu.
"Kau merasa kehilanganku ya?" Goda Ryuzaki.
Mayuyu melepaskan pelukkannya.
"Bodoh! Tentu saja aku sangat kehilanganmu, dada ku terasa sakit saat kau tak menghiraukan aku, dan aku juga tak terima jika kau jalan berdua dengan Tomochin!" bentak Mayuyu sambil memukul-mukul dada bidang Ryuzaki.
"Akhirnya.." Ryuzaki tersenyum.
"apa?"
"Apa kau sudah paham tentang cinta?"
"Kau ini bicara apa? Sudah ku bilang aku tidak tau apa itu cinta!"
"bodoh! Semua yang kau rasakan belakangan ini. Itulah definisi dari cinta."
Mayuyu berpikir sejenak, mencerna kata-kata Ryuzaki tadi. apa benar bahwa dia telah jatuh cinta pada Ryuzaki. Ini memang pengalamannya pertama kali.
"Jadi..." Mayuyu terdiam.
"Jadi aku akan kehilanganmu lagi?" Tanya Mayuyu kembali menangis.
Ryuzaki mengerutkan dahi.
"Apa maksudmu?"
"Kau kan akan bertunangan dengan Tomochin. Jadi kita tidak bisa menjadi sepasang kekasih!" cerocosnya polos. Membuat Ryuzaki tidak bisa menahan tawanya.
"Kau ingin menjadi kekasihku?" Tanya Ryuzaki, Mayuyu mengangguk.
"Kalau begitu, sekarang juga kau resmi menjadi kekasihku." cetus Ryuzaki langsung memeluk Mayuyu.
"Benarkan?" tanya Mayuyu tak percaya.
"Tentu saja, kau pikir tujuanku memintamu untuk menjauhiku apa?"
"Tapi bagaimana dengan pertunanganmu?"
"Lain kali kau jangan percaya gosip."
"Kimi no kotto ga suki dakara, Ryu kun."
Akhirnya Mayuyu mengerti apa itu cinta. Siapa yang menyangka, manusia dingin seperti Ryuzaki lah yang mengenalkan Mayuyu pada cinta.
Mayuyu mempererat pelukannya, seakan tak mau lagi jauh dari orang yang ia cintai itu.

"Aishiteru Ryu-kun"Batin Mayuyu dengan air mata kebahagiaannya.




Yaaa.. Arigatou sudah mengintip blog ku :D komentarnya selalu ditunggu :D
Ingin berteman? Boleh follow @HandiniPI / FB: hachanhime@yahoo.com

Salam kenal :)